Mendengar kata alien, pikiran kita terasosiasi dengan makhluk hijau
seperti manusia dengan mata besar dan kepala besar, seperti yang ada di
film-film produksi Hollywood. Tapi, pakar antariksa dan penasihat
pemerintah Inggris, Maggie Aderin-Pocock, punya gambaran alien yang
berbeda.
Menurut ilmuwan kenamaan itu, alien kemungkinan berbentuk ubur-ubur raksasa dengan dasar berwarna oranye, seperti dikutip dari The Sun. Permukaan alien tersebut berwarna metalik lengkap dengan semacam kantong berbentuk bawang di bagian bawah.
Makhluk
ini pun kemungkinan terbuat dari silikon, bukan karbon seperti yang
selama ini kita ketahui. Mereka diperkirakan mampu menyerap cahaya
melalui kulit dan menyedot bahan kimia melalui mulut raksasa mereka,
seperti dikutip dari laman Dailymail.
Tak seperti
ubur-ubur di Bumi yang hidup di lautan, masih menurut Aderin-Pocock,
makhluk asing tersebut hidup di atmosfer planet seperti Jupiter. Mereka
terbang ke mana-mana.
Bagian bawah yang berwarna oranye, kata
dia, berguna sebagai kamuflase untuk mengecoh predator dalam atmosfer
yang berapi. Sementara kantong mirip bawang itu berfungsi sebagai
kantung daya apung, jalan masuk-keluar gas untuk mengatur ketinggian,
seperti pada balon udara.
Sementara untuk berkomunikasi, mereka
punya alat khusus semacam tombol cahaya untuk berkomunikasi satu sama
lain. Sebagian besar inspirasi Aderin-Pocock berasal dari kehidupan yang
aneh dan bentuk baru yang ditemukan hidup jauh di bawah laut.
Doktor Aderin-Pocock menggambarkan makhluk asing tersebut sebagai bagian dari Bulan Ilmu Pengetahuan di saluran televisi Eden Channel.
Dia berkata: "imajinasi kami alami dibatasi oleh apa yang kita lihat di
sekitar. Dan bahwa ada kebijaksanaan konvensional adalah bahwa hidup
membutuhkan air dan berbasis karbon."
Tapi, kata dia, para
ilmuwan justru bekerja dengan ide-ide menarik, seperti kehidupan
berbasis silikon yang berkembang di planet lain. "Di lingkungan yang
sangat berbeda dengan kita," kata dia.
Tapi, dia mengingatkan
bahwa tempat di luar antariksa sana yang menyokong kehidupan sangat
sedikit. Kalau pun ada makhluk asing di luar sana, manusia sulit
melakukan kontak karena faktor jarak dan kecerdasan. "Kalau pun ada
kehidupan yang dikembangkan di luar sana, mungkin tidak cukup cerdas
untuk berkomunikasi dengan kita."
0 komentar:
Posting Komentar