Secara spesifik, paten itu terkait dengan metode scrolling di dokumen dan list. Di perangkat iOS milik Apple, scrolling pada dokumen dan list akan memicu munculnya sebuah bar di sisi kanan layar, yang menunjukkan lokasi Anda pada list itu.
Ini tidak secara langsung merupakan bar untuk scrolling, tapi memberikan indikasi kepada pengguna mengenai seberapa jauh mereka telah men-scroll dokumen.
Metode yang akan
dipatenkan Apple itu sepertinya sama dengan apa yang telah digunakan
pada Microsoft Word selama bertahun-tahun. Metode scrolling itu juga ditemukan di sistem operasi Android (milik Google) dan Windows Phone (milik Microsoft).
Apple pertama kali mengajukan paten di tahun 2007, kemudian kembali menyodorkannya di tahun 2008. Lalu, Apple kembali mengajukan paten di bulan Maret, yang baru dikabulkan pada 17 Juli kemarin.
Di tahun 2007, smartphone memang masih didominasi perangkat dengan tombol. Kemudian, Apple meluncurkan iPhone dengan antarmuka layar sentuh. Ini kemudian dibebek perusahaan lain.
Dengan pencatatan paten
ini, Apple seperti memperlihatkan tanda-tanda akan mengibarkan bendera
perang. Jika Apple menggunakan paten ini untuk melawan Google dan
Microsoft, ini bisa menjadi kendala berat bagi Google untuk mengakhiri
berbagai sengketa hukum.Apple pertama kali mengajukan paten di tahun 2007, kemudian kembali menyodorkannya di tahun 2008. Lalu, Apple kembali mengajukan paten di bulan Maret, yang baru dikabulkan pada 17 Juli kemarin.
Di tahun 2007, smartphone memang masih didominasi perangkat dengan tombol. Kemudian, Apple meluncurkan iPhone dengan antarmuka layar sentuh. Ini kemudian dibebek perusahaan lain.
Apple seperti mewarisi sumpah Steve Jobs, yang pernah mengancam akan melancarkan perang nuklir melawan Android. Saat itu, Jobs menuduh Google mencuri ide dan konsep Apple mengembangkan iPhone.
0 komentar:
Posting Komentar