English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Kenali Gejala Kecanduan Internet

Apa itu gangguan kecanduan internet? Kondisi itu pertama kali ditemukan oleh seorang ahli jiwa bernama Ivan Goldberg. Seseorang yang menderita kondisi ini akan menunjukkan gejala ini adalah...

Asteroid Seukuran Bis Nyaris Tabrak Bumi

Sebuah asteroid seukuran bus dideskripsikan oleh para pengamat luar angkasa nyaris menabrak Bumi."Asteroid yang bernama 2012 BX34 tersebut berukuran diameter 6 meter dan 9 meter," ujar Gareth Williams

Windows 8 Sudah Tersedia Untuk Diunduh

Pengguna bisa mengunduh dan menginstall Windows 8 Developer Preview dalam konfigurasi 32 bit dan 64 bit. Aktivasi memang tidak diperlukan, tapi OS ini masih sangat jauh dari versi finalnya. Karena apabila sudah memakainya, pengguna akan dihadapkan dengan banyak bug.

Sejarah Kartu Merah dan Kuning Dalam Sepak Bola

Pada saat ini sepak bola adalah olahraga yang paling populer se dunia. Pasti Football lovers rela begadang untuk menonton pertandingan sepak bola, apa lagi yang main adalah club favoritntnya. Segala peraturannya pun juga di hafal. Tapi sobat tau tidak kenapa ada kartu kuning dan kartu merah. Yang belum tahu, bisa baca di bawah ini.

Facebook mulai kehilangan pengguna?

Bosan dengan media sosial? Tutup akun Facebook? Anda mungkin bukan yang pertama. Khawatir akan data privasi bocor atau mungkin bosan dengan Facebook, 100 ribu orang Inggris menutup akun Facebook mereka bulan lalu. Fakta "bosan" akan Facebook terlihat menarik. Sekitar enam juta orang Amerika Serikat menutup laman jejaring sosial untuk kebaikan.

Berbagai macam pamali

Pamali atau pantangan adalah hal-hal yang sering kita dengar dari orang tua kita atau kakek/nenek kita. Pantangan tersebut tentunya berawal dari banyaknya kasus yang terjadi karena melanggar pantangan tersebut meski segala sesuatunya adalah bersandarkan atas kehendak Tuhan. Percaya atau tidak terserah bagaimana anda menyikapinya.

Minggu, 23 September 2012

Kompetisi GANGNAM STYLE, Dua Geng Bentrok di Bangkok, Beberapa Kena Tembak

BANGKOK- Polisi di Bangkok mengatakan kompetisi tari Gangnam Style berakhir kepada perkelahian yang melibatkan senjata api antara dua geng remaja pada Jumat (21/9).
Gangnam Style adalah lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi asal Korea Selatan Psy dan meraih kesuksesan lewat YouTube.
Polisi Letnan Kolonel Apichart Thongchandee mengatakan bahwa geng ini bentrok setelah kompetisi menari di Phet Phraram yang merupakan area hiburan.
Thongchandee mengatakan setidaknya ada 50 tembakan dilepaskan ketika bentrok itu terjadi di antara dua geng tersebut. Kedua geng tersebut memang telah lama berseteru.
Polisi mengatakan beberapa kendaraan rusak tapi tidak ada korban luka yang mengalami luka serius.
“Kami semua tahu siapa penyerangnya. Setelah menanyai para saksi dan memeriksa senjatanya. Kami akan mendapatkan surat perintah penahanan untuk mereka,” kata Thongchandee.

"Gangnam Style" dan Sindiran Urban PSY


Mungkin Anda tak kenal nama Park Jae-sang. Namun, kalau disebut ”Gangnam Style” yang dinyanyikan oleh PSY kemungkinan besar Anda tahu apa yang dimaksud. Video penyanyi rap Korea Selatan itu telah ditonton lebih dari 229 juta kali di YouTube sejak diunggah pertengahan Juli, dan angka itu terus naik. Tak perlu kemampuan berbahasa Korea untuk menikmati tarian gaya naik kuda PSY dengan bagian refrain lagu yang mudah diingat, bahkan cenderung terus terngiang-ngiang itu. Gangnam menimbulkan rasa iri hati dan tidak suka. Warga Gangnam adalah kelas atas Korsel, tapi orang Korsel menganggap mereka egois, tanpa rasa noblesse oblige. Namun, di balik lagu yang terdengar lucu dan konyol itu ada narasi mengenai orang kaya baru di Korsel dan Gangnam, nama distrik makmur tempat sebagian besar dari mereka tinggal. Gangnam mungkin hanya sepotong kecil Seoul, tetapi kawasan itu menimbulkan campuran hasrat, iri hati dan kepahitan. Gangnam saat ini adalah alamat paling didambakan di Korea. Namun, kurang dari dua generasi lalu kawasan itu hanya berisi rumah-rumah telantar yang dikelilingi tanah pertanian datar dan parit-parit drainase. Distrik Gangnam, yang artinya ”sebelah selatan sungai”, hanya dihuni sekitar 1 persen dari total penduduk Seoul, tetapi hampir semuanya adalah orang kaya raya. Apartemen di Gangnam rata-rata berharga sekitar 716.000 dollar AS (Rp 6,8 miliar). Dibutuhkan waktu sekitar 18 tahun bagi sebuah keluarga rata-rata di Korsel untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Selama ini pusat kekuasaan pemerintah dan bisnis di Seoul terletak di sebelah utara Sungai Han, di kawasan sekitar istana kerajaan. Di sanalah para orang kaya lama tinggal. Sejak 1970-an Sementara Gangnam adalah tempat orang kaya baru, yakni orang-orang yang diuntungkan booming ekonomi yang dimulai pada era 1970-an. Dengan meroketnya harga apartemen pada awal 2000-an, para pemilik tanah dan spekulan menjadi kaya raya dalam sekejap. Keluarga-keluarga kaya di distrik itu semakin kaya. Banyak orang Korsel merasa terganggu karena warga Gangnam dianggap jadi kaya bukan karena mengikuti nilai-nilai tradisional Korsel, yaitu kerja keras dan pengorbanan, tapi sekadar beruntung karena tinggal di sepotong kawasan yang didambakan. ”Gangnam menimbulkan rasa iri hati dan tidak suka. Warga Gangnam adalah kelas atas Korsel, tapi orang Korsel menganggap mereka egois, tanpa rasa noblesse oblige,” kata Kim Zakka, kritikus musik pop di Seoul. Dengan gaya yang konyol, lagu PSY membicarakan hal-hal itu. PSY dianggap jauh sekali dari gaya hidup Gangnam alias ”Gangnam Style”. ”Saya tidak tampan, saya tidak tinggi, saya tidak kekar, saya tidak kurus,” kata PSY baru-baru ini di acara TV AS, Today. Lagu ”Gangnam Style”, menurut kritikus musik Baak Eun-seok, menggambarkan hubungan ”benci tapi rindu” masyarakat Korsel dengan Gangnam. Dengan gaya parodi dalam klip video lagu tersebut, PSY menyindir berbagai gaya hidup warga Gangnam, seperti tampil cantik atau tampan dengan operasi plastik, memakai segala jenis barang mewah, dan langsing karena mampu membayar pelatih yoga. (AP/DI)

Catatan Minus di Akhir PON


Wisma Atlet. (Foto: Randy Wirayudha)PEKANBARU – Pesta olahraga se-nusantara akhirnya ditutup oleh Wakil Presiden, Boediono, di Stadion Utama Riau, tadi malam (20/9/2012). Perayaan meriah pun dihadirkan kembali meski tak bisa menutupi catatan-catatan minus pada PON ke XVIII di Riau.

Dari berbagai media, termasuk Okezone, kita semua di seluruh penjuru negeri bisa tahu, apa-apa saja goresan kelam yang terjadi di berbagai akivitas PON, mulai dari kericuhan pertandingan hingga venue-venue yang tak juga rampung sampai PON resmi ditutup.

Memang beberapa waktu lalu, Gubernur Riau yang juga selaku ketua umum PB PON, Rusli Zainal, menyayangkan sikap sejumlah media yang hanya membesar-besarkan hal-hal negatif, ketimbang positifnya. Tapi mau bagaimana lagi jika negatifnya terlalu dominan?

Memang jika merinci apa-apa saja yang minus di Pekanbaru dan venue-venue lain di luar ibukota propinsi, takkan cukup tempat dan waktu untuk mengulasnya hingga habis. Tapi setidaknya, ada beberapa sorotan Okezone yang terbilang ‘benar-benar’ tak bisa ditolelir.

Amburadulnya wisma atlet bisa jadi pengawal yang baik untuk mengurai hal-hal minor di penyelenggaraan PON kali ini. Hingga para kontingen tiba, belum satu pun kamar yang bisa ditempati. Padahal, beberapa kontingen yang ditetapkan menghuni wisma di Rumbai itu sudah membayar kepada PB PON.

Baru-lah seiring berjalannya waktu, beberapa kamar wisma bisa ditempati para atlet – itu pun masih menuai keluhan. Sorotan berikutnya yang tak kalah penting adalah perihal venue. Venue tenis di PTPN V pernah menyulut kegemparan karena kanopi di depan lobi venue sempat roboh dihantam angin kencang. Meski akhirnya disubtitusikan tenda yang mirip seperti di acara-acara pernikahan, tetap saja dinilai tak layak, terlebih ketika hujan deras tiba.

Begitupun dengan venue –venue lainnya yang bisa dibilang jauh dari kata selesai. Venue boling dan biliar, contohnya. Gedung yang bertempat di kawasan Bandar Serai itu amat jauh dari kata rampung. Pengerjaan yang selesai hanya terdapat di internal gedung, tempat berlangsungnya pertandingan.

Tapi soal keutuhan gedung mulai dari tempat parkir di lantai dasar hingga penampakan gedung dari luar...ckckck...layaknya sebuah proyek bangunan setengah jadi. Di antara itu, ada pula venue yang dianggap tak layak untuk keselamatan, seperti venue menembak di Lapangan Tembak Sport Center Rumbai.

Baru dipakai latihan, tembok di belakang acuan target jebol diterjang peluru. Bagian belakang tembok pun hanya dilapisi susunan karung berisi pasir. Padahal, menurut standar keselamatan olahraga menembak, harusnya tembok di belakang target dilapisi pelat baja.

Adapun dengan venue-venue yang sudah jadi, masih belum sempurna karena akses jalannya belum sepenuhnya rapi, seperti di venue Pencak Silat dan Balap Motor di Bangkinang serta venue Taekwondo di UIN Sultan Syarif Kasim.

Tapi, diantara venue-venue yang dikunjungi reporter kiriman Okezone yang pernah dituju sebagai tempat peliputan, ada pula yang sudah terkesan sempurna, seperti stadion Atletik, Akuatik, Senam (Rumbai), Bulutangkis, Angkat Besi/Angkat Berat, Karate dan Gulat. Meski begitu, masih ada sedikit hal minor, terutama untuk para awak media.

Di venue cabang sepak takraw misalnya, panitia di sana tak menyediakan adanya media center untuk memudahkan tugas peliputan. Jika ingin melihat bagan-bagan atau jadwal pertandingan, mesti-lah bergeser ke venue bulutangkis karena media centernya satu atap di gelanggang remaja. Begitupun di Rumbai, yang hanya menempatkan satu media center di stadion basket, untuk cabang sepakbola, senam, akuatik, atletik dan wushu.

Belum lagi perkara-perkara pelik lainnya, seperti kericuhan di cabang Karate, Tinju, Sepakbola dan Pencak Silat. Ditambah, adanya curhatan para wasit atletik, renang, futsal, yang sempat berdemo karena hak-haknya belum dicairkan PB PON, hingga belum adanya kepastian penggantian uang tiket upacara pembukaan yang sudah terlanjur dijual. Seperti yang kita ketahui, pembukaan PON pekan lalu akhirnya digratiskan panitia setelah melihat minimnya animo masyarakat yang datang ke Stadion Utama Riau.

Dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengakomodir kebutuhan para wartawan akan data, PON kali ini dianggap belum siap karena para pekerja berita mesti terlempar ‘sana-sini’ karena tidak adanya koordinasi yang baik. Hanya di media center pusat yang bertempat di Pustaka Soeman HS, para awak media mendapat segala kemudahan dan sarana lainnya.

Setidaknya itulah secuil gambaran tinta kelam PON ke-18 kali ini, meski beberapa pihak, termasuk Menpora Andi Mallarangeng menyatakan, PON kali ini sukses terselenggara. Bagaimana dengan PON XIX empat tahun lagi di Jawa Barat (Jabar)? Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, yang mengunjungi venue voli indoor pada laga final di Universitas Islam Riau mengatakan, PON di Jabar akan lebih bagus (sempurna) dari PON kali ini. Semoga saja begitu keseluruhannya.

Kawasaki Ninja 250 ABS Dijual di Bawah Rp 60 Juta

img  
Jakarta - Kawasaki meluncurkan Ninja 250 yang menggunakan rem Anti-lock Brake System (ABS). Berapa harga motor ini?

"Kemarin saat peluncuran Ninja yang standar kami memang telah mengumumkan akan melepas New Ninja ABS Rp 56,9 juta. Namun Karena masih yang harus dipertimbangkan kami belum memutuskan berapa harga dari New Ninja 250 ABS," ujar Manager Marketing Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia Freddyanto Basuki.

Namun Freddy menjamin harganya tapi harganya tidak akan jauh berbeda dari yang standar.

"Dan tidak akan lebih dari Rp 60 juta," ujarnya saat peluncuran Ninja 250 ABS di Senayan, Jakarta, Sabtu (22/9/2012).

Sebelumnya motor Ninja 250 standar, Kawasaki melepasnya dengan 4 pilihan warna yakni Lime Green, Ebony, Pearl Stardust White dan Passion Red. Motor ini dikirimkan mulai Agustus 2012 dengan harga Rp 49,9 jutaan.

Sementara Ninja 250 ABS akan mulai dikirimkan ke konsumen di bulan Oktober nanti.

Bangkitnya Senjata Buatan Indonesia

 
Dahlan Iskan sebenarnya kurang enak badan hari itu. Badannya meriang, ada flu menyerang. Dengan mengenakan jaket melawan dingin, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara ini memacu mobil pribadinya ke PT Pindad di Bandung. Ini kunjungan ketiga Dahlan ke BUMN produsen senjata itu di tahun 2012.
Kali ini dia ke Bandung bukan untuk urusan mobil listrik, tapi soal masa depan bisnis inti Pindad: senjata. Maka, pada Kamis, 6 September lalu, dia pun bertandang melihat pabrik pembuatan senjata di perusahaan itu. Kapasitas pabrik itu penuh, bekerja 24 jam setiap hari.
“Memang betul peminat dari negara-negara luar sangat banyak,” kata Dahlan esok harinya di kantornya, Kementerian BUMN, Jakarta. Dahlan pun setuju PT Pindad harus dikucuri modal baru. “Sayang sekali. Minat luar negeri begitu besar, tapi kita tidak bisa layani permintaan keterbatasan pabrik Pindad," ujar Dahlan.
Pasar agaknya terbuka bagi senjata “made in RI” itu . Dahlan menghitung, jika kapasitas PT Pindad dibuat tiga lipat pun, produksinya akan tetap terserap. Potensi pasar senjata di Asia, khususnya ASEAN saja, sudah luar biasa. Perusahaan senjata Indonesia itu hanya butuh Rp150 miliar saja. “Untuk peremajaan mesin,” katanya. “Kalau pabrik cukup sekali kapasitasnya. Di Turen, Malang, sudah 200 hektare.”
Dari senapan ke panser
Pindad pun kini menggeliat. Adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang disebut-sebut sebagai sosok di balik kebangkitan perusahaan ini. Beberapa waktu lalu Sjafrie berkunjung ke Irak, Uganda, dan Kongo, didampingi Direktur Utama Pindad, Adik Avianto.
Di Irak, jualan Indonesia lumayan. Kendaraan ringan lapis baja Anoa dipamerkan, serta senapan SS-2. Irak bahkan tertarik membeli pesawat CN-235 dan NC-212 produksi PT Dirgantara Indonesia. Delegasi militer Irak akan bertandang ke Indonesia pada 5 Oktober, saat perayaan Hari TNI, untuk meninjau pabrik persenjataan.
Sjafrie sendiri menyebut, Irak membeli senjata dari Indonesia karena sejumlah faktor. Selain empati pada Indonesia, salah satu negara dominan muslim, Irak juga melihat dukungan Indonesia membangun kembali negeri mereka.
“Saat ini Irak sedang membangun angkatan bersenjata. Banyak peralatan militer yang semula dipersiapkan pada saat perang itu kondisinya sudah tidak lagi bagus karena sering dipakai. Irak ingin melakukan revitalisasi peralatan,” kata Sjafrie.
Peralatan Indonesia dinilai tepat untuk keperluan Irak. Selain harga bersaing, kualitas juga boleh diadu. Senapan Serbu 2 (SS2) produksi Pindad misalnya, telah sukses mengantar TNI beberapa kali juara lomba menembak tingkat Asia-Pasifik.
Pada lomba tembak internasional di Australia (Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2012, Indonesia juara. Para jago tembak dari TNI Angkatan Darat mengalahkan tuan rumah Australia, dan juga negara besar seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Selandia Baru.
Ajang AASAM 2012 juga diikuti oleh negara-negara ASEAN seperti, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timor-Leste. Jepang adalah peserta baru pada AASAM kali ini. Lebih dari 300 penembak militer dari masing-masing negara turut berlaga. "Kita sudah mengalahkan anggota-anggota NATO. Kualitas senjata kita juga yang menentukan," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin.
Soal kualitas, senapan serbu SS2 itu memang jadi andalan Pindad. Direktur Utama PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono, mengatakan SS2 dikerjakan tenaga ahli dari dalam negeri. “Sisanya dibantu konsultan dari luar negeri," ujarnya kepada VIVAnews di Bandung. SS2 ini hasil evolusi dari tipe sebelumnya, SS1 yang masih lisensi dari Eropa.
Tapi, dia bukan adopsi mentah-mentah dari model awal. SS2 adalah senapan serbu generasi baru kaliber 5,56 x 45 mm dengan laras kisar 7 inchi. Kelebihan senapan ini, dia ringan, handal dan akurasinya tinggi. Popornya model lipat, sehingga fleksibel digunakan.
Senjata ini bisa dipakai secara mekanikal, maupun optical sight. Aksesori pendukung antara lain silencer, sangkur, berbagai tipe pelontar granat, dan lain-lain. Senapan ini juga dibuat banyak variannya. Ada tipe laras panjang dan laras pendek, baik mechanical maupun optical sight. "Jika dibandingkan produk Eropa yang karakteristiknya berat bodi dan tidak ringan, Irak melihat senjata dari Indonesia ringan dan santai dibawanya," kata Adik, akhir Agustus 2012 lalu.
Selain senapan serbu, Baghdad juga terpincut panser Anoa. Kendaraan lapis baja itu  dinilai cocok untuk perkotaan. “Letak geografis Irak menjadi alasan pihak pemerintah Irak jatuh hati pada SS2 dan Anoa," ujar Adik. Dan dua negara tetangga, Brunei dan Malaysia, pun jatuh hati dengan Anoa ini.
Penjajakan dengan Irak sudah dilakukan sejak 2008 lalu. Terakhir, perdana menteri Irak berkunjung ke Indonesia untuk memastikan penjajakan kerjasama itu. Rencananya Irak akan belanja banyak. Jadi, selain Pindad, berkah ini juga akan mengucur ke PT PAL, PT Dirgantara Indonesia, serta sejumlah sentra industri militer Indonesia lainnya. Adik ditunjuk pemerintah sebagai ketua tim penjajakan. “Setelah perayaan HUT TNI Oktober mendatang, Irak dipastikan akan memulai era baru kemiliterannya,” kata Adik.
Rekor sejarah CN 235Jika PT Pindad baru bicara pemasaran, produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) sudah lebih dulu melanglang buana. Apalagi kalau bukan dengan produk andalan pesawat CN 235.  “Itu adalah primadona”, ujar juru bicara PT DI Rahendi Triyatna.
Pesawat itu diproduksi dalam beberapa varian, baik militer, medis, patroli maritim, atau penumpang. Uni Emirat Arab misalnya, memesan khusus varian pesawat penumpang very important person (VIP) dan very very important person (VVIP).
Yang terjual lumayan banyak. Total, ada 44 pesawat CN 235 buatan PT DI terbang di luar negeri. Pesawat ini melayang di Malaysia (2 varian VIP dan 6 untuk transportasi militer); di Brunei 1 unit; di Pakistan 4 unit; di Thailand 2 unit;  di Uni Emirat Arab 3 unit VVIP, 1 unit VIP, dan 3 unit kendaraan angkut militer. Juga ada 12 unit untuk Korea Selatan, 8 unit sudah diserahkan sejak 2000, sisanya 4 unit sudah diberikan awal tahun ini.
Mengapa mereka tertarik dengan pesawat itu? Dari pengakuan sejumlah negara, serta hasil riset ahli PT DI, rupanya ada banyak kelebihan pesawat CN 235.
“Pesawat serba guna, dengan desain ringan,” kata Rahendi. Karakter pesawat itu cocok di lapangan rumput, penerbangan jarak dekat, serta untuk evakuasi dini di penerbangan perintis.
Selain CN 235, PT DI juga menerima pesanan Cassa 212-400. Kini pabrik itu menggarap dua unit pesanan Thailand. ”Kalau untuk negara seperti Filipina, Irak dan Timur Tengah lainnya masih dalam tahapan penjajakan serius," kata Rahendi. Di Asia Tenggara, Indonesia nampaknya hanya bersaing dengan Singapura (Baca Singapura, “Singa”  Senjata di Asia Tenggara)
Banjir pesanan seperti itu, tentu membuat Dahlan Iskan tersenyum lebar. Dia mengatakan BUMN ini tengah mencetak rekor sejarah: proyek terbesar sejak berdiri. Dikatakan, belum pernah dalam sejarah PT DI mendapatkan pekerjaan sebanyak sekarang ini. “Termasuk sejak waktu masih bernama IPTN," kata Dahlan.
Nilai kontrak proyek PT DI kini di atas Rp7 triliun. Semua proyek pesanan itu harus kelar dalam tiga tahun, antara lain membuat helikopter, pesawat CN-212, dan komponen bagi industri penerbangan global seperti Airbus.
Melihat tingginya pesanan, Dahlan ingin perusahaan tetap fokus merampungkan semua order. Soal pengembangan akan dipikirkan nanti. Soalnya, kata Dahlan, PT DI kini dalam status rawat jalan, setelah sebelumnya masuk Intensive Care Unit (ICU) dan rawat inap."Pasien yang masih rawat jalan jangan disuruh maraton nanti kolaps di tengah jalan. Biarlah senam dulu, kemudian jogging, baru kelak disuruh lari," katanya.
Ironi?
Tapi, di balik geliat kebangkitan industri senjata Indonesia itu, ada ironi lain. Ketua Komisi Pertahanan DPR Mahfudz Siddiq, mengatakan Indonesia masih mengimpor senjata dan pesawat dari luar negeri. " Ironi jika negara lain mau beli produk Indonesia, tapi kita ramai-ramai belanja ke negara lain," kata Mahfudz dalam pesan singkat kepada VIVAnews.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, perhatian pemerintah masih lemah terhadap Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP). "Perhatian Kemeneg BUMN untuk menyehatkan mereka secara korporasi juga masih lemah,” katanya.
Jika mau merevitalisasi, kata Mahfudz, sekaranglah saatnya. Pesaing utama produk Indonesia itu adalah China dan Korea Selatan. Tapi, kata Mahfudz, dua negara itu juga belum lama jualan senjata. Maka, Indonesia harus cepat masuk ke pasar. “Kalau dua tahun ini kita bisa merevitalisasi industri pertahanan, lalu setelah 2014 kapasitas produksi meningkat, saya yakin kita bisa buka pasar cukup besar di Timur Tengah, Afrika Utara, atau negara lain,” ujarnya.
Roadmap soal industri ini, kata dia, sedang digarap DPR melalui rancangan Undang-undang Industri Pertahanan.
Soal jualan senjata ke luar negeri, Menteri Dahlan sudah menyiapkan taktiknya. Di negara yang menjadi target ekspor, dibangun “markas BUMN”. Di Myanmar, dipastikan enam bulan mendatang ada tiga BUMN bermarkas di negeri itu. "Rencana selanjutnya membuka di Irak," ujar Dahlan Iskan. Markas baru di Irak itu, akan mengelola urusan senjata dan energi.(np)

Menanti Generasi Ketujuh iPhone

 iPhone 5
Apple baru saja meluncurkan iPhone 5 pada pekan lalu. Dan laris manis. Namun, banyak pihak yang mempertanyakan mengapa iPhone terbaru tersebut tidak dilengkapi dengan fitur NFC, pengisian baterai nirkabel, dan keamanan biometrik memakai pemindaian sidik jari.

Meski kecewa karena tak sesuai keinginan, penggemar berharap, Apple segera mengeluarkan lini terbaru dengan fitur yang lengkap, kurang dari setahun sejak peluncuran iPhone 5.

Dalam sebuah laporan berjudul “Why the Apple iPhone 5’s Lack of Killer Features is Pure Genius”, dalam Money Morning berspekulasi bahwa alasan kenapa Apple tidak menambahkan fitur-fitur di atas, karena fitur baru tersebut akan muncul dalam perangkat iPhone mendatang di musim semi berikutnya.

"Bagaimana jika Apple telah memutuskan untuk memodifikasi siklus upgrade Apple untuk dua iPhone dalam setahun bukan hanya satu?," saran tulisan tersebut.

Laporan tersebut juga mencatat Apple perlu benar-benar belajar dari penjualan produknya pada kuartal yang berakhir Juni. Saat itu, penjualan iPhone 4S meluncur drastis, karena konsumen lebih menunggu model terbaru. Tidak hanya iPhone 4S bersaing dengan rumor datangnya iPhone 5, tapi juga masuknya smartphone baru ke pasar.

Ini bukan hanya meningkatnya persaingan yang harus diwaspadai Apple. Nilai iPhone adalah sekitar setengah dari pendapatan Apple dan sekitar dua pertiga dari keuntungan Apple. Untuk itu, perusahaan ingin menghindari "perubahan dramatis dalam penjualan iPhone" karena berdampak signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

"Tanpa terus berinovasi, yang membuat seseorang terbiasa dengan Apple, perusahaan berisiko kehilangan daya tarik konsumen," kata Analis Ovum, Adam Leach.

Dengan meningkatnya persaingan dan pelanggan setia Apple, para pelanggan cenderung untuk menunggu selama berbulan-bulan guna memperbaharui iPhone mereka. Meskipun mereka bisa memilih perangkat Android atau ponsel Windows.

Laporan tersebut berkesimpulan bahwa jika ingin bersaing dengan pasar smartphone yang berkembang, Apple perlu rajin-rajin menyegarkan iPhone, tak harus menunggu setahun.

"Bahkan, fitur seperti Siri, apalagi layar yang lebih besar dan LTE, tidak cukup untuk membuat produk iPhone selama 12 bulan," klaim laporan itu. 

Laporan itu juga memprediksi bahwa musim gugur berikutnya, para penggemar Apple dapat mengharapkan untuk melihat teknologi sel baterai berbahan bakar hemat dan NFC ditambahkan ke Passbook.

Namun, laporan lain memiliki pendapat sebaliknya bahwa siklus rilis tahunan adalah hal yang baik untuk Apple. DigiTimes mencatat bahwa strategi Apple meluncurkan model smartphone baru setiap tahun memungkinkan perusahaan untuk dapat fokus pada desain keseluruhan smartphone dan rincian manufaktur.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Thank you for visiting Tomz Cyber site