Asosiasi Keselamatan Jalan Raya di Amerika Serikat menegaskan menelepon saat mengemudi dengan menggunakan peranti handsfree ternyata tidak lebih aman dibanding berbicara langsung di telepon genggam.
Penggunaan handsfree tetap menyita perhatian dan konsentrasi, sehingga berpengaruh terhadap cara mengemudi yang berujung pada terancamnya keselamatan.
Pernyataan asosiasi itu seperti dilansir caradvice.com.au, Jumat, 8 Juli 2011, menyatakan pihaknya telah melakukan analisis terhadap 350 makalah ilmiah tentang bahaya menelepon saat mengemudi. "Makalah itu telah diterbitkan sepanjang 2010 dan 2011," demikian bunyi pernyataan tersebut.
Sementara, hasil penelitian University of Utah yang dirilis melalui situs www unews.utah.edu menyebutkan, "Mengemudi sembari menelepon, termasuk menggunakan handsfree, sama buruknya dengan mabuk saat mengemudi."
Penelitian itu juga menunjukkan, pengemudi yang menelepon, meski menggunakan handsfree, lebih lambat 9 persen menginjak rem dibanding pengemudi yang tidak menelepon. Selain itu pengemudi yang bertelepon ria juga akan kehilangan konsentrasi 24 persen dibanding saat mereka tidak menelepon.
Bahkan, mereka akan lebih lambat 19 persen menginjak pedal gas kembali beberapa saat memperlambat kendaraan mereka karena menelepon. Akibatnya, kegiatan menelepon, baik berbicara langsung melalui telepon genggam maupun menggunakan handsfree, sangat rentan memicu kecelakaan.
Saat ini 9 negara bagian di Negeri Abang Sam telah memberlakukan larangan menelepon saat mengemudi. Bahkan, 34 negara bagian sudah mengharamkan kegiatan menulis pesan pendek (SMS) saat mengemudi.
0 komentar:
Posting Komentar