English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Minggu, 05 Juni 2011

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Eddie M. Nalapraya Luncurkan Buku Otobiografi

Mantan Wagub DKI Eddie M Nalapraya Luncurkan Buku Otobiografi
<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a59ecd1b&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=24&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a59ecd1b' border='0' alt='' /></a>

Jakarta - Sebagian warga Jakarta tentu tidak asing dengan nama Eddie M. Nalapraya, Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987. Eddie yang pernah ditugaskan sebagai pengawal Presiden Soeharto saat menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat/Pengkopkamtib ini menuangkan perjalanan hidupnya dalam buku otobiografi berjudul 'Jenderal Tanpa Angkatan: Memoar Eddie M. Nalapraya'.

Banyak hal yang tertulis dalam buku setebal 268 halaman ini. Tiga orang penulis yaitu Ramadhan KH, Iskadir Chotob, serta Feris Yuarsa, coba menggali sosok Eddie yang memiliki pangkat akhir sebagai Mayor Jendral TNI.

Ada yang unik dari buku ini. Sebab, salah satu penulis, Iskadir, ternyata mantan aktivis dan Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung yang dulunya pernah ditahan di Bandung oleh Kodam Siliwangi, saat Eddie masih aktif bertugas.

Meskipun begitu, Eddie yang terkenal sebagai salah satu tokoh Betawi yang ikut melestarikan kebudayaan Pencak Silat, tetap berusaha membangun hubungan yang baik terhadap mahasiswa yang pernah ditahannya di tempat yang disebut Kampus Kuning. Disebut Kampus Kuning karena seluruh tembok tahanan dicat dengan warna kuning, dimana oleh para mahasiswa saat itu Eddie diangkat sebagai Rektor Kampus Kuning.

"Semoga buku ini bisa bermanfaat bagi warga Jakarta dan semua warga Indonesia," kata Eddie saat memberi sambutan dalam acara peluncuran bukunya di Gedung Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (5/6/2011).

Tiap lembar buku ini berisi jejak perjalanan Eddie, mulai saat bersekolah di Sekolah Rakyat (sekarang SD) di Kwitang sampai akhirnya dia bergabung dengan Detasemen Garuda Putih Devisi Siliwangi Tasik Malaya sebagai Tentara Pelajar dan terus sampai mencapai pangkat Mayjen.

"Setiap malam dari jam 24.00 WIN sampai 05.00 WIB pagi, saya selalu jaga di rumah Pak Harto (Jl H Agus Salim) dengan pistol di punggung dan senjata AK 47 (lipat) sambik membaca komik," kenang Eddie. Eddie juga bertugas sebagai Komandan Kawal Pribadi Presiden dengan pangkat Letkol saat mengikuti Sesko di Amerika.

Dengan semua jabatan yang diembannya, dalam buku ini juga diceritakan bagaimana kedekatan Eddie dengan mahasiswa. Dia menceritakan perannya dalam meredam tuntutan mahasiswa yang meminta MPR tidak mencalonkan Soeharto kembali sebagai Presiden pada Sidang Umum MPR 1978.

"Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa ini ke depan. Kita boleh tidak setuju dengan cita-citanya, tetapi kita tidak bisa membunuh cita-cita para mahasiswa," terang Eddie.

Menurut salah satu mahasiswa yang pernah ditangkap Eddie, Musni Umar yang kini menjadi sosiolog UIN, saat itu lebih kurang ada 300 orang mahasiswa yang ditangkapnya. Hebatnya Eddie di mata Musni, walaupun mereka ditangkap tapi nasib mereka tetap diperhatikan.

"Misalnya kita ditanya makan kita cukup apa tidak," ucap Musni yang ditemui di tempat yang sama.

Saat menduduki jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI, Eddie meninggalkan tugas-tugas militernya. Eddie yang kini memasuki usia 80 tahun, berharap buku ini bisa memberi semangat juang, spirit, motivasi, dan inspirasi.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, yang turut hadir dalam acara peluncuruan buku ini, mengatakan sosok Eddie banyak membuat tauladan dan inspirasi bagi banyak orang.

"Kita bangga Pak Eddie menerbitkan buku ini, karena bisa bermanfaat bagi semua," ucap Fauzi Bowo.

Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Thank you for visiting Tomz Cyber site